Selasa, 12 Mei 2020

Laporan Akhir Percobaan 2

[menuju akhir]




1. Jurnal [kembali]

Gambar 1. Jurnal Percobaan 2


3. Video praktikum [kembali]



4. Analisa [kembali] 
1. Apakah output 1 dan output 2 hasilnya sama? kalau iya kenapa? kalau tidak kenapa ?
Jawab  :
Sama, karena komponen gerbang logika yang kita gunakan pada rangkaian 1 dan 2 sama, sama – sama menggunakan gerbang logika XOR, AND, dan OR. Hanya saja letak  gerbang logika NOT pada gerbang logika AND yang berbeda dan nama beberapa inputan yang berbeda. Namun tidak memiliki pengaruh karena hanya mengubah letak NOT saja. 

2. Pengaruh input terhadap output dan gabungan gerbang logika!
Jawab  :
Pada percobaan ini terdiri dari 2 rangkaian yang hampir sama yang membedakannya yaitu letak C’, pada rangkaian 1 C’ pada kaki ke 2 pada gerbang AND dan pada rangkaian 2 C’ pada kaki ke 3 di gerbang AND. Rangkaian ini menggunakan 4 inputan yaitu A, B, C, dan D. Dan inputan yang di berikan bervariasi. 
Pada percobaan ini dapat dilihat sebagai berikut,

  1. Pada kondisi 1 akan output H1 dan H2 yang berlogika 0. Pada rangkaian 1 Karena Input B=0 dan D=0 melalui gerbang XOR sehingga output 0. Kemudian Input A=0, C=0 karena ada gerbang logika NOT maka C menjadi C’=1, dan D=0 melalui gerbang AND sehingga output 0. Kemudian output dari gerbang XOR BD=0 dan gerbang AND AC'D=0 masuk gerbang OR sehingga outputnya (H1) yaitu 0. Pada rangkaian 2 input B=0 dan D=0 melalui gerbang XOR sehingga outputnya 0. Kemudian Input A=0, B=0 dan C=0 karena ada gerbang logika NOT maka C menjadi C’=1 melalui gerbang AND sehingga outputnya 0. Kemudian gerbang XOR outputnya 0 dan gerbang logika AND outputnya 0 masuk ke gerbang OR sehingga outputnya (H0) yaitu 0.
  2. Pada kondisi 2 output  H1 dan H2 yang berlogika 0. Pada rangkaian 1 karena Input B=0 dan D=0 melalui gerbang XOR sehingga output 0. Input A=1, C=0 karena ada gerbang logika NOT maka C menjadi C’=1, dan D=0 melalui gerbang AND sehingga output 0. Kemudian output dari gerbang XOR BD=0 dan gerbang AND AC'D=0 melalui gerbang OR maka output(H1) adalah 0. Pada rangkaian 2 input yang sama jadi output pada gerbang XOR berlogika 0, pada gerbang logika AND juga berlogika 0 kemudian menuju gerbang OR, karena inputnya sama – sama 0 maka sesuai teori outputnya (H2) akan 0.
  3. Pada kondisi 3 output H1 dan H2 yang berlogika 1. Pada rangakain 1 karena Input B=1 dan D=0 melalui gerbang XOR sehingga output 1. Input A=0, C=0 karena ada gerbang logika NOT maka C menjadi C’=1, dan D=0 melalui gerbang AND sehingga output 0. Kemudian output dari gerbang XOR BD=1 dan gerbang AND AC'D=0 melalui gerbang OR maka output(H1) adalah 1. Pada rangkaian 2 diberikan input yang sama dengan rangkaian 1 maka pada gerbang XOR karena inputannya berbeda maka outputnya logika 1, pada gerbang AND A=0, B=1 dan C=0  karena ada gerbang NOT C=C’=1 dan outputnya 0. Kemujian menuju gerbang OR dengan inputnya 1 dan o maka output (H2) berlogika 1.
  4.  Pada kondisi 4,  output H1 dan H2 yang berlogika 1. Pada rangkaian 1 karena Input B=1 dan D=0 melalui gerbang XOR sehingga output 1. Input A=1, C=0 karena ada gerbang logika NOT maka C menjadi C’=1, dan D=0 melalui gerbang AND sehingga output 0. Kemudian output dari gerbang XOR BD=1 dan gerbang AND AC'D=0 melalui gerbang OR maka output(H1) adalah 1. Pada rangkaian 2 diberikan inputan yang sama sehinga pada gerbang XOR dengan inputan 1 dan 0 sehingga outpunya 1, pada gerbang logika AND A=1, B=1 dan C=0 karen ada gerbang NOT C menjadi C’ = 1 sehingga outputnya 1 kemudian menuju gerbang OR dengan input yang sama – sama 1 sehingga output(H2) berlogika 1. 
  5. Pada kondisi 5,  output H1 dan H2 yang berlogika 0. Pada rangkaian 1 karena Input B=0 dan D=0 melalui gerbang XOR sehingga output 0. Input A=0, C=1 karena ada gerbang logika NOT maka C menjadi C’=0, dan D=0 melalui gerbang AND sehingga output 0. Kemudian output dari gerbang XOR BD=0 dan gerbang AND AC'D=0 melalui gerbang OR maka output(H1) adalah 0. Pada rangkaian 2 diberikan inputan yang sama dengan rangkaian 1 pada C=0 karena ada gerbang NOT menjadi C’=0 dan output pada gerbang AND logika 0 kemudian menuju gerbang OR dengan input sama – sama 0 maka output (H2) logika 0.
  6. Pada kondisi 6, output H1 dan H2 yang berlogika 0. Karena Input B=0 dan D=0 melalui gerbang XOR sehingga output 0. Input A=1, C=1 karena ada gerbang logika NOT maka C menjadi C’=0, dan D=0 melalui gerbang AND sehingga output 0. Kemudian output dari gerbang XOR BD=0 dan gerbang AND AC'D=0 melalui gerbang OR maka output(H1) adalah 0. Pada rangkaian 2 diberikan dengan input yang sama dengan rangkaian 1 A=1,B=0 dan C=1 karena terdapat C’ maka C menjadi C’=0 dan output gerbang AND berlogika 0 kemudian menuju gerbang OR dengan input dari XOR = 0 dan AND =0 maka output (H2) berlogika 0.
  7. Pada kondisi 7,  output H1 dan H2 yang berlogika 1. Pada rangkaian 1 karena Input B=1 dan D=0 melalui gerbang XOR sehingga output 1. Input A=0, C=1 karena ada gerbang logika NOT maka C menjadi C’=0, dan D=0 melalui gerbang AND sehingga output 0. Kemudian output dari gerbang XOR BD=0 dan gerbang AND AC'D=0 melalui gerbang OR maka output(H1) adalah 0. Pada rangakain 2 diberikan input yang sama dengan rangkaian 2, pada gerbang XOR outputnya 1, dan gerbang AND outputnya 0 kemudian menuju OR dengan output (H2) 1.
  8. Pada kondisi 8,  output H1 dan H2 yang berlogika 1. Pada rangkain 1 karena Input B=1 dan D=0 melalui gerbang XOR sehingga output 1. Input A=1, C=1 karena ada gerbang logika NOT maka C menjadi C’=0, dan D=0 melalui gerbang AND sehingga output 0. Kemudian output dari gerbang XOR BD=1 dan gerbang AND AC'D=0 melalui gerbang OR maka output(H1) adalah 1. Pada rangkaian 2 diberikan input yang sama dengan rangkaian 1 sehingga gerbang XOR outputnya 1, pada gerbang AND outpunya 0 dan menuju ke gerbang OR sehingga output (H2) berlogika 1.
  9. Pada kondisi 9, output H1 dan H2 yang berlogika 1. Pada rangkaian 1 karena Input B=0 dan D=1 melalui gerbang XOR sehingga output 1. Input A=0, C=1 karena ada gerbang logika NOT maka C menjadi C’=0, dan D=0 melalui gerbang AND sehingga output 0. Kemudian output dari gerbang XOR BD=0 dan gerbang AND AC'D=0 melalui gerbang OR maka output(H1) adalah 0. Pada rangkaian 2 diberikan inputan yang sama dengan rangkaian 1 sehingga pada output XOR outputnya 1 , pada gerbang AND outputnya 0 dan kemudian menuju ker gerbang OR dengan inputannya 1 dan 0 sehingga output (H2) berlogika 1.

Dan begitulah seterusnya sampai kondisi 16 dengan diberikan input yang sama pada kedua rangkaian dan hasil outputnya sama. Dapat disimpulkan bahwa data yang didapatkan sesuai dengan teori yang terdapat pada jurnal.

5. Link Download [kembali]
Simulasi Rangkaian 1 - download
Simulasi Rangkaian 2 - download
Video Praktikum - download
File HTML - download
[menuju awal]

Senin, 11 Mei 2020

Laporan Akhir Percobaan 1

[menuju akhir]




1. Jurnal [kembali]

Gambar 1. Jurnal Percobaan 1


3. Video praktikum [kembali]


4. Analisa [kembali] 
Apa pengaruh masing - masing input terhadap output gerbang logika?
Jawab :
Pada percobaan pertama, dilakukan pecobaan gerbang logika dasar dimana rangkaian dihubungkan antara B0 dan B1 pada rangkain ini B0 dan B1 menggunakan SW – SPDT dengan input 00, 01, 10, 11 sebagai pengatur nilai logika ke output yang masing-masingnya akan diketahui nilai dari gerbang logika dasar. Output tersebut adalah NOT, AND, OR, NOR, NAND, XOR, dan XNOR.
Dari hasilnya dapat diketahui seperti jurnal diatas yaitu:
1NOT Gate
Gerbang logika NOT keluarannya akan bernilai berlawanan dengan inputnya. Oleh karena itu pada saat B1 diberi input berlogika 1, maka outputnya akan berlogika 0, sedangkan saat B1 diberi input berlogika 0, maka outputnya akan berlogika 1.

2. AND Gate
Pada AND Gate ini inputnya ada dua, yaitu B0 dan B1. Saat salah satu inputan (B1 atau B0) berlogika 0 maka outputnya akan berlogika 0 LED mati. Sedangkan jika kedua inputan (B1 dan B0) berlogika 1 maka outputan akan berlogika 1 atau LED hidupSesuai dengan teori gerbang logika AND, dimana akan bernilai 1 jika semua inputan bernilai 1 dan bernilai 0 jika terdaat inputan 0. 

3. OR Gate
Pada saat salah satu input berlogika 1 (B1 atau B0) maka outputya akan berlogika 1 dan LED hidup. Sedangkan jika kedua input (B1 dan B0)  berlogika 0 maka outputnya akan 0 sehingga LED mati. Sesuai dengan teori gerbang logika OR dimana output akaan berlogika 1 jika salah satu atau lebih output berlogika 1, sedangkan akan berlogika 0 apabila seluruh inputan berlogika 0.

4. XOR Gate
Pada saat inputan (B0 atau B1) berlogika 1 atau inputannya berbeda maka outputnya akan berlogika 1 dan LED hidup, sedangkan jika inputan (B0 dan B1) berlogika sama maka outputnya akan bernilai 0. Sesuai dengan teori gerbang logika XOR dimana output akan berlogika 1 jika inputan mempunyai logika satu berjumlah ganjil. Dan akan bernilai 0 jika inputan 1 berjumlah genap.

5. NAND Gate
Pada saat inputan (B0 atau B1) ada yang berlogika 1 maka outputnya akan berlogika 1, jika inputan (B0 dan B1) keduanya berlogika o maka outputnya akan berlogika 1, sedangkan jika kedua input (B1 dan B0) berlogika 1 maka outputnya akan berlogika 0. Sesuai dengan teori gerbang logika NAND dimana memiliki prinsip yang berkebalikan dengan gerbang logika AND yaitu output akan berlogika 0 jika seluruh input mempunyai logika 1. Dan output akan bernilai 1 jika seluruh input berlogikan 0.

6. NOR Gate
Pada saat inputan (B0 atau B1) ada yang berlogika 1 maka outputnya akan berlogika 0, jika inputan (B1 dan B0) keduanya berlogika 1 maka outputnya akan berlogika 0, sedangkan jika kedua input (B1 dan B0) berlogika 0 maka outputnya akan berlogika 1. Sesuai dengan teori gerbang logika NOR yang prinsipnya berkebalikan dengan gerbang logika OR dimana output akan berlogika 1 jika semua input berlogika 0. Dan akan bernilai 0 jika semua input berlogika 1.

7.XNOR Gate 
Pada saat inputan (B0 dan B1) berlogika sama maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika inputannya berbeda maka akan berlogika 0. Sesuai dengan teori gerbang logika XNOR kebalikan dari XOR dimana output akan berlogika 1 jika inputan yang berlogika 1 berjumlah genap. Dan output akan bernilai 0 jika input 1 berjumlah ganjil.

Jadi, dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa percobaan yang dilakukan sesuai dengan teorinya.

5. Link Download [kembali]
Rangkaian Pratikum - download
Video Praktikum - download
File HTML - download
[menuju awal]

Selasa, 05 Mei 2020

TUGAS PENDAHULUAN MODUL 1

[menuju akhir]



1. Kondisi [kembali]
Kondisi yang dipilih adalah percobaan 3 nomor 7, buatlah rangkaian Multivibrator monostabil sesuai dengan gambar pada percobaan dengan kapasitor sebesar 653 uF dan resistor sebesar 2kohm.


2. Gambar Rangkaian [kembali]

Gambar 1. Rangkaian Multivibrator Monostabil

3. Video Simulasi Rangkaian [kembali]



4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali] 
Rangkaian Multivibrator Monostabil ini merupakan rangkaian yang hanya memiliki 1 keadaan stabil, dengan model pengisian dan pengosongan kapasitor yang berulang - ulang. Pada rangkaian diatas menggunakan IC 74123N yang mana prinsip kerjanya sama dengan gerbang NAND.
Adanya arus yang mengalir menunjukkan beda potensial di kapasator yang menyebabkan terjadi pengisian dan pengosongan kapasitor, maka logika pada IC adalah "1" atau high dengan high yang mana outputnya "0" atau low yang menyebabkan LED mati.
Ketika kapasitor terisi penuh maka terjadinya pemblokiran arus dan tidak ada arus yang mangalir, sehingga pada IC inputnya "0" degan outputnya "1" sehingga LED menyala.
Rangkaian Multivibrator monostabil ini tergantung dengan nilai R dan C, semakin besar nilai C maka LED juga akan lama menyala.

5. Link Download [kembali]
Rangkaian Simulasi - download
Video Simulasi Rangakaian - download
File HTML - download

MODUL I



MODUL I
GERBANG LOGIKA DASAR, MONOTABLE MULTIVIBRATOR 

FLOP FLOP



  1. Merangkai dan menguji operasi dari  gerbang logika dasar 
  2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Bolean, dan Peta Karnaugh
  3. Merangkai dan menguji Multivibrator
  4. Merangkai dan menguji berbagai macam flip flop
  1.  Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
  4.  Jumper
GERBANG LOGIKA DASAR
1. Gerbang AND
Gambar 1.1 (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND

Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND
Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.

2. Gerbang OR
Gambar 1.2 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) SImbol gerbang OR

Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR
Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti diatas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1. Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0.

3. Inverter (Gerbang NOT)
Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) SImbok gerbang NOT

Tabel 1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT
Gerbang NOT merupakan gerbang dimana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. BIla pada masukan diberikan tegangan, maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukkannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol.

4. Gerbang NOR
(a)

(b)
Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR

Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR
Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR

5. Gerbang NAND
Gambar 1.5 (a) Rangakain dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND

Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND
Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND.

6. Gerbang Exlusive OR (X-OR)

Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR

Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluaranya akan bernilai 1.

MULTIVIBRATOR
Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.

Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

a. Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.
Gambar 1.7 Rangkaian Multivibrator Astabil

2. Multivibrator Monostabil
Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil) ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut  ultivibrator satu bidikan (one shot multivibrator).

Gambar 1.8 Rangkaian Multivibrator Monostabil

3. Multivibrator Bistabil
Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu  S, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.






[menuju awal]